Readmore
JAKARTA - Dengan fleksibilitas, kecepatan implementasi, dan dukungan teknologi rendah karbon, gas alam telah terbukti menjadi mitra penting bagi energi terbarukan. Indonesia berada dalam posisi unik untuk menjembatani kebutuhan akan energi bersih sambil mengatasi tantangan keterjangkauan dan keandalan di kawasan ini. Oleh karena itu, IndoGAS 2025 kembali hadir sebagai forum strategis dua tahunan yang mempertemukan para pemimpin dari sektor pemerintahan, BUMN, pelaku industri, akademisi, hingga mitra internasional untuk membahas arah kebijakan, peluang pasar, dan strategi kolaboratif menuju sistem energi yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
Read MoreREPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Presiden International Gas Union, Andreas Stegher, mengatakan, sangat penting untuk bergerak lebih cepat dan lebih dalam dalam mempercepat dekarbonisasi sistem energi global. Gas tidak hadir untuk bersaing dengan energi baru dan terbarukan (EBT), tetapi untuk melengkapinya. “Menurut International Energy Agency, pada tahun 2024, 40% peningkatan permintaan energi global dipenuhi oleh gas alam, menjadikannya sumber energi nomor satu,” kata Andreas Stegher, dalam siaran pers, Selasa (24/6/2025). Pada saat yang sama, lanjut Andreas, kita harus terus berada di jalur pengurangan emisi, melalui langkah nyata yang melampaui sekadar target, dengan memanfaatkan seluruh solusi yang tersedia. Sektor gas, bersama seluruh teknologi relevan, gas alam, gas hijau, dan solusi inovatif, sangat penting untuk mengikuti laju dan mempercepat transisi energi ini.
Read More
Listrik Indonesia | Forum The 11th International Indonesia Gas Conference & Exhibition (IndoGAS 2025) resmi dibuka di Ballroom The Westin Hotel Jakarta pada Selasa (24/06/2025).
Mengusung tema “The Role of Gas: A Pathway to a Low Carbon Future and Energy Self-Sufficiency”, acara ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi di tengah transisi energi dan upaya mencapai kemandirian energi nasional.
Dalam sambutannya, Chairman Indonesian Gas Society (IGS), Aris Mulya Azof, menyampaikan bahwa gas dan LNG masih memegang peran penting dalam menjawab kebutuhan energi nasional dan regional di tengah proses peralihan menuju sistem energi rendah karbon.
Indonesian Gas Society (IGS) is a non-profit organization to support the development of the Indonesian
Gas Industry, from upstream, midstream, to downstream, which includes commercial, technical,
operational and HSSE aspects
The Indonesian Gas Society established in June 2014, IGS aims to support the development of Indonesia’s
upstream to downstream gas industry
An independent, effective and reliable organization of energy and energy related professionals working to facilitate close and effectual collaboration among stakeholders towards advancing the Indonesian gas industry through sound policies and strategies and improved human quality, business processes and practices and new technologies.
To promote natural gas as a key source of sustainable energy for the growth of the economy and
prosperity in Indonesia.
To provide strategic input to the policy makers (the Central and regional Governments, Parliament, and
industry peers).
To promote the development of the gas industry through all stakeholders of industrial gases.
To Facilitate the equitable distribution of information and technology related to the gas industry in Indonesia.
To provide benefits for all members.